MASIGNCLEAN101

Negosiasi Dengan Bahasa Yang Santun

7370711254_0f1b030075_oNegosiasi yaitu proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan atau langkah yang disetujui bersama dalam menghadapi suatu persoalan atau pekerjaan. Negosiasi juga berarti penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa

Tujuan bernegosiasi akan tercapai jika pihak-pihak yang terlibat mengutamakan jalan damai, menghindari kekerasan, lentur dalam tarik ulur. Dari aspek kebahasan, negosiasi akan berhasil jika pihak-pihak yang terlibat mengguakan kalimat-kalimat yang bersifat persuasif. Sifat persuasif itu dapat dibangun dengan penyampaian gagasan secara jelas, mantap dan disertai alasan yang rasional. Untuk menghasilkan kesepakatan bersama, pihhak-pihak yang terlibat harus saling percaya. Oleh karena itu, tindakan awal seseorang negosiator adalah adalah membangkitkan kepercayaan

Dalam negosiasi tidak tertutup kemungkinan terjadi saling menyanggah gagasan atau pendapat. Dalam hal demikian, kemukakan gagasan atau sanggahan dengan menggunakan kalimat yang santun. Kesantunan kalimat itu umumnya ditandai oleh pemilihan kata-kata yang digunakan dalam kalimat itu. Hal ini berarti bahwa dalam kalimat-kalimat yang kita ucapkan harus terhidar dari pengucapan kata-kata yang bernilai rasa kasar, menyinggung perasaan, tidak sopan atau tidak sesuai dengan situasi komunikasi

Kesantunan berarti juga penghargaan kepada mitra bicara kita yang diwujudkan dengan sikap menghindari ucapan yang menyangkut hak privasi seseorang. Penghargaan dapat pula diwujudkan dengan penempatan kedua pihak sesuai dengan polaritas komunikasi yang tepat. Artinya, siapa kita dan siapa mitra bicara kita menurut usia, status sosial atau menurut peran dalam situasi komunikasi itu

Penggunaan kalimat yang santun dimaksudkan agar mitra bicara kita mau memperhatikan sesuatu yang kita sampaikan. Berikut adalah cara-cara yang dapat kita lakukan dalam membangkitkan perhatian mitra bicara kita, antara lain:

1. Sampaikan gagasan atau pendapat itu dengan disertai bukti atau contoh konkret yang dapat meyakinkan pendengar

2. Sampaikan gagasan atau pendapat itu secara singkat, jelas dan langsung mengenai persoalan (to the point)

3. Gunakan kalimat-kalimat yang relatif pendek (tidak bercabang-cabang) sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran

4. Jika hal yang kita kemukakan berhubungan dengan waktu atau proses, maka kemukakanlah pendapat itu secara kronologis

5. Upayakan agar tawar menawar itu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak

Di samping itu, kita juga harus banyak berlatih dengan mengungkapkan pendapat melalui diskusi atau dialog. Dengan seringnya berlatih menyampaikan kalimat yang menarik dan santun, kita akan mudah serta terampil bernegosiasi. Salah satu pelatihan untuk belajar bernegosiasi ialah seringnya mengikuti rapat-rapat dalam suatu organisasi

pada akhirnya dalam bernegosiasi kita harus menuju suatu keputusan yang damai dan dapat diterima semua pihak. Oleh sebab itu, proses bernegosasi harus dilakukan dengan bahasa yang santun, Jangan menggunakan ungkapan yang bernuansa konflik. Sanggahan yang diutarakan juga dengan alasan yang tepat dan dapat menyakinkan orang lain. Jika butuh sebuah perincian, kemukakan dengan lugas, dan tidak berputar-putar sehingga tidak membuat orang salah pengertian

Share This :
Ari Kristianto